Berita Terbaru :

Minggu, 30 Januari 2011

"LOKAKARYA ROHANI", Staf dan Pamong Asrama Lokon

Tomohon, 29-30 Januari 2011 - Memperbaharui motivasi "bekerja" sebagai pembina dan pamong Asrama bagi anak-anak remaja SMA, sangatlah penting. Tanpa ada motivasi yang kuat dan keteduhan iman, maka rutinitas keseharian akan terasa hambar.  Pekerjaan akan dirasakan seperti mesin yang otomatis berputar sesuai dengan mekanisme yang ada. Suka dan duka atau malah banyak dukanya dalam bertegur sapa dan berhadapan dengan anak-anak asrama, hendaklah menjadi semangat untuk makin berkarya di tengah gejolak perkembangan anak remaja. Karena itu, motivasi dan peneguhan iman sangatlah penting untuk membina dan mendampingi anak remaja yang sedang berkembang. "Ingat, dalam berkarya di asrama, hasilnya tidak segera dirasakan, malah kayaknya apa yang kita buat dianggap gagal terus. Hasil akan terlihat kalau mereka sudah keluar dari asrama dan menginjak dewasa", demikian kata Pastor Yong Ohoitimur, MSC dalam kotbahnya di Misa Penutupan.


Sebanyak 20 pamong, plus Kepala Sekolah/Asrama Bp. Max M Imbang, dan Bp. Chris Sarangi, mengikuti acara Lokakarya Rohani yang dimulai pada hari Sabtu hingga Minggu Siang di Alamanda Retreat. Kedatangan mereka disambut dengan hujan dan dingin. Namun cuaca tidak menghalangi semangat mereka untuk mengikuti lokakarya.


Bpk. Max Imbang, selaku Kepala Sekolah/Asrama memberikan sambutan yang intinya memberikan semangat agar kesempatan lokakarya ini selain kesempatan yang langka juga menjadi kesempatan untuk memperbaharui diri dalam tugas dan tanggungjawab sebagai pembina asrama. Mari kita beryukur atas kesempatan ini. Kemudian Pastor Yong sebagai fasilitator acara lokakarya mengajak peserta untuk mengadakan sharing suka duka sebagai pembina asrama. Sharing dimaksudkan untuk saling meneguhkan dan saling belajar antara pembina asrama yang sudah lama dan yang baru. Dengan demikian kesamaan persepsi dan pembinaan senantiasa sinergi. Bahkan sharing ini juga bermanfaat nantinya untuk perkembangan sekolah juga.


Kendati cuaca gerimis, pada hari Minggu pagi jam setengah enam,  para peserta mengadakan jalan salib di lokasi yang tidak jauh dari Alamanda Retreat. Kurang lebih 300 meter. Dari Alamanda, lokasi jalan salib harus turun menuju ke pintu masuk sebelah Selatan. Dari pintu masuk itu, lebih kurang 45 menit mengadakan ibadah jalan salib melewati 14 perhentian. Lalu diakhiri di depan Gua Maria Mahawu. Rasa capek nampak terpancar di wajah para peserta. Jalan Salib yang berkontur bukit dan menanjak hingga kembali ke alamanda memang membuat orang "hosah" (ngos-ngosan). Kendati fisik capek, namun pengalaman rohani di hari Minggu pagi ketika kabut masih nampak menyelimuti perbukitan menyegarkan semangat mereka.


Acara kemudian dilanjutkan dengan materi "Spiritualitas Pembina". Dalam session ini, Pastor Yong mengajak peserta untuk "merefresh" kembali semangat dasar atau roh apa yang menggerakkan saya menjadi seorang pembina di asrama. Dalam me "refresh" sebaiknya kita meneladani apa yang telah dibuat Yesuslah terhadap para pengikut dan para muridNya. Yesus menjadi sumber rohani bagi para pembina.


Setelah session ini lalu dilanjutkan misa dan penutupan. Namun sebelumnya peserta menikmati "cofee break" terlebih dahulu. Semoga Lokakarya Rohani ini berhasil dalam menumbuhkan kembali motivasi dan semangat membina siswa-siswi SMA Lokon yang berjumlah 350 orang dan semua tinggal di asrama.

0 comments:

Posting Komentar