Berita Terbaru :

Rapat Komisi Teologi KWI

Sejak hari Minggu (22/7), para romo dan suster sudah mulai berdatangan ke Alamanda Retreat, satu per satu tidak bersamaan. Ini mengingat para Romo tak hanya berasal dari Jakarta saja, tetapi ada yang datang dari Malang, Jayapura, Merauke, Yogyakarta, Pontianak..

Rapimnas KKMK Nasional 2011

Foto bersama para peserta Rapimnas KKMK, bersama Uskup Manago, Mgr, J. Suwatan, MSC sebelum peserta pulang kembali ke daerahnya...

Waliota Tomohon Buka Literasi Media Penguatan Publik

Menkominfo bidang Penguatan Publik untuk kegiatan Forum Pengembangan Literasi Media sebagai Penguatan Publik yang dihadiri oleh 150 peserta.

Trend Outdoor Wedding, Makin Ramai

Daya tampung Chapel ini bisa mencapai 150 orang. Pemberkatan pernikahan anda di sini semakin meriah penuh syukur karena disaksikan oleh keluarga, saudara dan handai taulan serta tamu undangan.

Mengenal Lebih Dekat Alamanda Retreat

Alamanda Retreat dibangun dengan konsep ramah lingkungan. Bentuk bangunan berupa rumah panggung kayu khas Minahasa. Lingkungan alam di sekitar Alamanda Retreat masih hutan pepohonan khas Sulawesi.

Selasa, 13 Desember 2011

Retreat Kaum Muda Kristiani BNI




Tomohon - Sabtu 10/12 hingga Minggu, 11/12, sebanyak lebih dari 100 orang kaum muda kristiani dari berbagai wilayah di Manado, Tomohon dan Minahasa, berkumpul di Alamanda Retreat untuk pendalaman iman menjelang Natal. Acara retreat ini mendapat dukungan dari BNI sebagai wujud kepeduliannya (CSR) terhadap perkembangan iman anak muda.

Banner dan spanduk bertuliskan "Retreat Kaum Muda Kristiani BNI" sehari sebelum pelaksanaannya telah dipasang oleh EO dibawah koordinator Bobby di muka pintu masuk Bukit Doa, Jalan masuk Alamanda, Ruang Meeting Alamanda. Penanda ini perlu untuk memudahkan para peserta sampai di lokasi Almanda.

Acara Retreat dimulai dengan welcome drink dan snak pada pukul 10 pagi pada Hari Sabtu. Kemudian acara dilanjutkan dengan beberapa sambutan dari pihak BNI dan EO tentang maksud dan tujuan acara. "BNI sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang menguatkan iman kaum muda. Pembentukan karakter dan iman sangat penting bagi muda dalam menghadapi tantangan jaman yang mengarah ke sekularisme", demikian disampaikan oleh Bp. Daes Luriatmoko, Channel Management Group, BNI.


Acara retreat BNI dikemas dengan baik di bawah koordinator Bobby sebagai EO dalam acara tersebut. Salah satunya adalah Fun Games untuk mencarikan suasana dan mengakrabkan antar peserta. Dalam pendalaman iman dibagi dalam 2 kelompok. Yang beragama Kristen menempati ruangan meeting Alamanda. Sedangkan yang Katolik sebanyak 25 orang mengadakan kegiatan dan ibadan di ruang Kemiri.



Satu hal yang menarik aalah penggunaan peraltan audio visual yang lengkap untuk mendukung acara tersebut. Misalnya, pemutara video, adorasi, doa dan ceramah. Malam harinya, diadakan api unggun sekaligus menikmati gerhana bulan yang kelihatan kecil kalau di lihat dengan mata telanjang.

Hinggu jam 10 pagi acara sudah selesai. Semua peserta merasa disegarkan imannya menjelang Natal ini.

Rabu, 30 November 2011

Tamu-tamu Yang Menginap di Alamanda


 Wisatawan dari Chili

Alamanda Retreat, adalah penginapan sekaligus tempat untuk berbagai acara seperti outing, family gathering, reuni, retreat sekolah, gereja, bahkan berbagai instansi memanfaatkan untuk rapat kerja, seminar, pengenalan produk, Kebanyakan mengatakan bahwa suasana yang sejuka dan tidak bising membuat alamanda sering dipilih sebagai tempat meeting.



Tamu Keluarga dari Jakarta


Dalam foto terlihat dua orang Ibu dari Jakarta berfoto ria dengan karyawan Alamanda. Ibu ini menginap di Alamanda selama tiga hari dalam rangka berwisata ke Manado dan sekitarnya. Semula ingin menginap di hotel Manado namun kemudian akhirnya setelah melihat sendiri Alamanda, tamu Jakarta ini menikmati penginapan alamanda yang sejuk dan hijau.

Foto di bawah ini adalah foto bersama para peserta Rapimnas KKMK sebelum pulang ke rumah masing-masing. Tampak keceriaan mereka selama dua malam tiga hari mengadakan rapat kerja dan pimpinan di Alamanda.


Rombongan WKRI Bogor


Ibu-ibu WKRI Bogor menginap di Alamanda dalam acara Ziarah ke Jalan Salib dan Gua Maria Mahawu, Seminari, Biara Karmel dan rekreasi ke objek-pbjek wisata di Sulut. Semua kelihatan segar dan penuh senyum sebelum meninggalkan Alamanda Retreat. Pastor Jono, selaku pemibimbing rohani Ibu-ibu WKRI ini berencana untuk datang kembali bersama kaum muda untuk mengadakan pembinaan iman di lokasi Bukit Doa Mahawu ini.

Selasa, 29 November 2011

Pembinaan Kelompok Sadar Wisata Di Destinasi Pariwisata




Tulisan ini telah ditayangkan di Kompasiana.

Apakah anda tinggal di sekitar daerah tujuan wisata (DTW) yang sering dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan asing? Atau, apakah anda ingin desa anda menjadi desa wisata sehingga desa anda menjadi destinasi pariwisata yang kemudian ramai dikunjungi oleh wisatawan?

“Anda tidak perlu menjawab ya atau tidak. Jawaban yang diperlukan hanyalah sederhana. Ubahlah pola pikir (mindset) anda bahwa setiap orang bisa menjadi  salah satu pemangku kepentingan dalam pembangunan pariwisata selain pemerintah dan swasta. Andalah tuan rumah (host) dan pelaku pengembangan kepariwisataan. Sedangkan, swasta berperan sebagai pengembang dan pelaksana pembangunan kegiatan kepariwisatawan. Untuk urusan regulator dan pendukung pelaksanaan, menjadi tugas dan wewenang pemerintahlah” ungkap Bapak Basri dari Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Demikian intisari dari kegiatan Pembinaan Kelompok Sadar Wisata di Destinasi Pariwisata yang diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata pada hari Senin, 28 Nopember 2011 bertempat di Alamanda Eco Resort, Bukit Doa Mahawu, Tomohon, dihadapan para Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) se Sulut.

Dari pagi hingga sore kegiatan pembinaan Pokdarwis itu berlangsung. Kehadiran para pejabat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Walikota Tomohon dan sejumlah pejabat lainnya, disambut dan diantar dengan Tarian Kabasaran, tarian perang khas Minahasa sampai ke tempat pertemuan yang berdaya tampung sekitar 150 orang. Penyambutan dengan Tarian Kabasaran ini memberi kesan tersendiri bahwa perpaduan antara obyek wisata dengan budaya setempat sangat diperlukan untuk daya taerik wisata.



Dalam sambutannya di hadapan Pokdarwis, Bapak Walikota, Jimmy Eman SE, menuturkan bahwa Tomohon sudah menjadi daerah destinasi pariwisata yang populer bagi wisatawan domestik dan wisatawan asing karena alamnya yang indah, budayanya yangg unik dan penyelenggaraan iven-iven wisata yang mendunia. Tomohon Festival Flower (TFF) sudah dua kali diselenggarakan dan menuai kesuksesan tersendiri. Tahun depan (2012) TFF akan digulirkan kembali dengan lebih banyak mengundang peserta dari luar negeri dan akan melibatkan Pokdarwis dari berbagai daerah.

Keseriusan Pemerintah dalam memajukan kepariwisataan ditandai dengan dua hal. Yang pertama penyerahan secara simbolis alat-alat kebersihan seperti sapu lidi, pacul, penyiram bunga, ember. Yang kedua adalah penanaman pohon sebagai simbol bahwa dalam pembangunan pariwisata, menjaga lingkungan hidup dan konservasi alam menjadi tugas dan tanggung jawab bersama dalam upaya mengurangi pemanasan global.

Selesai penanaman pohon, para pejabat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, didampingi Sekretaris Budpar Sulut dan Kadis Budpar Tomohon disambut dengan Tarian Maengket sebelum masuk ke ruang pertemuan. Dalam urainnya, Bapak Basri, dari Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, menegaskan bahwa setiap Pokdarwis harus memahami apa itu Sadar Wisata dan apa itu Sapta Pesona dan bagimana mensinergikan ke dua hal itu


Sadar Wisata adalah kesadaran masyarakat sebagai tuan rumah (host) yang baik bagi setiap pengunjung dengan memberikan lingkungan dan suasana yang kondusif. Itu penting, karena dewasa ini kebutuhan masyarakat berkreasi dan mengenal serta mencintai tanah air makin tinggi seiring dengan banyaknya orang melakukan perjalanan wisata.

Sapta Pesona itu tujuh pesona yang harus diwujudkan untuk menjadikan destinasi pariwisata menjadi daya tarik sehingga sebanyak mungkin wisatawan akan datang. Karena itu, kampanyekan sadar wisata dengan menampilan 7 pesona yaitu Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, Kenangan.



Bersamaan dengan itu, para peserta mendapatkan satu Buku Pedoman Pembinaan Kelompok Sadar Wisata yang isinya menjelaskan tentang organisasi, pembentukan, pembinaan Pokdarwis. Selain buku, setiap peserta mendapat tas, kaos Sapta Pesona, dan uang transport.

Bapak Yusup Sudadi, seorang praktisi kepariwisataan dari Yogyakarta, memberi pembekalan dan contoh-contoh peluang dan tantangan bagi Pokdarwis agar bisa mengembangkan kepariwisataan secara kreatif, inovatif dan menarik sehingga turis pun mau berkunjung ke lokasi wisatanya. Dalam paparannya, Bapak Yusup memperlihatkan foto-foto turis yang sedang jalan-jalan lewat pemantang sawah, tidur dan bergaul dengan masyarakat desa, bahkan ikut mencoba membuat handicraft atau kuliner yang bisa dibawa sebagai oleh-oleh.

Tujuan kegiatan pembinaan bagi kelompok sadar wisata itu tidak lain adalah meneguhkan dengan pasti kepada siapa saja terutama masyarakat yang tinggal di sekitar obyek wisata atau desanya menjadi desa wisata, bahwa andalah tuan rumah rumah yang baik bagi para wisatawan.

Rabu, 28 September 2011

Rapat Kerja Kapolda Sulut

Tomohon, Jumat, 16 Sepetember 2011,

Kapolda Sulut, Bp. Carlo Teuw beserta Ibu, tiba di Alamanda Retreat pukul 08.45 wita. Iringan musik bambu dari group Berlian, Kakaskasen, menyambut kedatangan Bapak Kapolda dan rombongan. Sementara itu, beberapa tamu undangan seperti Plt. Walikota Tomohon, Bp Jimmy Eman SE bersama jajarannya sudah tiba beberapa menit sebelumnya. Selain musik bambu, juga tarian Kabasaran nampak menyambut para pejabat ini dengan tarian perangnya yang sangat khas. Tetabuhan perang dan teriakan perang mewarnai langkah dan tari mereka.

Sepasang muda-mudi berpakaian khas minahasa siap menyematkan bunga dada ke Kapolda dan Walikota Tomohon. Seusai seromoni ini, keduanya langsung menuju ke tempat acara. Di lain pihak, para Kapolres se-Sulut sudah menunggu kedatangan atasannya di plasa dekat Ruang Makan yang sekaligus dijadikan lobby. Kedatangan para Kapolres.

Rapat Evaluasi Kerja Jajaran Kapolda Sulut, itulah kegiatan yang diselenggaran di Alamanda untuk ke dua kalinya. Dipilihnya Alamanda sebagai tempat pertemuan, bukan tidak ada alasan. Lokasi ini suangguh nyaman dan jauh dari kebisingan. Apalagi, udara yang sejuk serta suasana kehijauan dan nuansa alami yang membuat betah siapa saja yang datang ke lokasi.

Sementara suami-suaminya mengadakan evaluasi kerja, para istri polisi ini juga membuat penghijauan dalam rangka mensukseskan "Gerekana Perempuan Tanam dan Pelihara Hutan" di lereng pelataran Parkir. Kegiatan ini berkesinambungan dengan penghijauan di Bukit Temboan Rurukan.

Meski diwarnai hujan, namun kegiatan berjalan lancar hingga ditutup sore hari.




Penataan Ruang Meeting

Halaman Parkir

Lobby sekaligus Ruang Makan

Plt. Walikota Tomohon, Bp Jimmy Eman, Ibu Mary Wewengkang, Kapolda Silut, Bp. Carol Tewu

Halaman Pakir Utama

Rabu, 07 September 2011

Jagung Night in Alamanda

Jagung Siap Dibakar
 
Bisa-bisa Jagung Gosong Nih!

Foto-foto by Caroline Silka Salim, 
KKMK Indonesia, Rapimnas XXIII, 2011

Senin, 05 September 2011

Just Married



BUKIT DOA MAHAWU - Minggu, 4 September 2011 merupakan hari baik buat mempelai. Hujan deras yang baru saja membasahi perbukitan Mahawu, tak menyurutkan kegembiraan pengantin dan para tamu untuk mengadakan Upacara Pernikahan di Chapel Mahawu yang unik.

Dekorasi bunga hidup berwarna putih, seputih gaun pengantin yang dibalutkan pada tubuh mereka, menambah suasana pernikahan Minggu siang itu. Chapel Mahawu yang bentuk bangunannya unik kecoklatan makin harmonis dengan dominasi dekorasi putih dan kuning keemasan.

Meski selama berada di dalam Chapel, hujan kembali mengguyur, suasana anggun pemberkatan pernikahan tetap terjaga dan lancar tanpa takut kena basah. Tampak, para tamu undangan tidak mau ketinggalan berfoto sendiri di depan Chapel. Itulah uniknya Chapel ini. Memiliki daya pikat untuk berfoto dengan latar belakang bangunan Chapel.

Selamat menempuh hidup baru.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Kebersamaan KKMK Indonesia | Galerry Foto










Sabtu, 13 Agustus 2011

RAPIMNAS XXIII TAHUN 2011, KKMK INDONESIA



Rabu, 03 Agustus 2011

Siswa SMA Lokon: Dari Alamanda ke Puncak Mahawu

Saat Gunung Lokon dinaikkan statusnya "awas" dan kemudian pada hari Kamis malam (14/7) meletus dan mengeluarkan semburan materian berupa awan hitam yang membumbung ke langit hingga 1500 meter, sebagian siswa SMA Lokon yang tinggal di asrama, mengungsi selama 4 hari di Alamanda. Pengungsian 60 an siswa ini lepas dari perhatian dari Tim Penanggulangan Bencana Pemkot Tomohon. Meski demikian, mereka ini mendapat kesempatan untuk ekslplore diri secara bersama dengan mengadakan kegiatan:
  1. Lintas Alam dengan route: start dari Alamnda menuju ke area Outbound, lalu menembus hutan dan jurang kecil dan kemudian mengarah ke "jalan baru" kembali ke Alamanda. Mereka dibagi dalam kelompok-kelompok. Ada lima kelompok masing-masing sepuluh orang. Selama "jogging alam" ini panitia yang berasal dari kelas XII di dampingi pamong membuat pos-pos dan di setiap pos dibuat fun games yang seru.
  2. Hari Senin, acara dilanjutkan dengan "trekking ke Puncak Mahawu" melalui jalur Rurukan. Dua bis mengantar mereka. Sampai di puncak, mereka berjalan mengelilingi kawah menembus semak belukar. Sampai di puncak gunung adalah pengalman spiritual yang indah karena mereka memaknai alam indah yang diciptakan Tuham
Pengalaman ini sangat membekas di hati para siswa karena di waktu yang sama penduduk di sekitar asrama dan sekolah mengungsi di tempat pengungsian yang telah ditentukan. Trauma mengungsi serasa hilang ketika para siswa SMA Lokon ini bisa mengadakan "outing" bersama dengan teman-temannya. Kegiatan yang sehat sekaligus ramah lingkungan. ***


Kunjungan Pastor dari Italia

Pastor Piet Tinangon Pr, Vikjend Keuskupan Manado bersama pastor Italia dan Fransiskan Medan

Selasa, 31 Mei 2011

Kunjungan Para Pastor

Para Pastor Dekenat Tangerang foto bersama di depan Gua Maria Mahawu
Foto Bersama Owner Bp. Ronald Korompis dan Ibu Mary
Dekenat Tangerang KAJ: 
Dari 25 - hingga 28 April 2011, sebanyak 25 Pastor yang bertugas di paroki-paroki Dekenat Tangerang mengunjungi tempat ziarah Jalan Salib Mahawu atau Bukit Doa Tomohon. Kedatangan para pastor ini yang dikoordinir oleh Pst. Yus Noron Pr, sempat mengadakan Jalan Salib dan kemudian foto bersama di Gua Maria Sanctissima Mahawu. Kedatangan para pastor dalam rangka membangun persaudaraan setelah berlelah menjalani tugasnya selama Pekan Suci. Selama 4 hari, rombongan mngunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Minahasa, Tomohon dan Manado. Selama berada di Minahasa, para pastor menginap di Wisma Lokon.

Rayon Klaten Barat Utara:
Pastor-pastor KAS rayon Klaten Barut ini datang dari tanggal 23- 27 Mei 2011. Tempat menginap para pastor di Alamanda Retreat yang sejuk dan dingin di malam hari. Selain mengadakan ibadah Jalan Salib, para pastor juga mengadakan Misa di Chapel Mahawu dipimpin oleh Romo Agus Purwadi Pr. Jumlah rombongan ada 14 orang terdiri dari 1 frater dan 13 imam. Selain mengunjungi obyek-obyek wisata di Minahasa, Tomohon, Bitung dan Bunaken, mencicipi kuliner khas minahasa juga diagendakan.


Pastor-pastor SVD:
7 Pastor SVD yang diketuai oleh Pst Halim SVD menyempatkan diri datang ke tempat ziarah Bukit Doa Tomohon. Rupanya kedatangan para pastor ini dalam rangka mendampingi retret Tulang Rusuk yang diselenggarakan komunitas Tulang Rusuk Manado. Setelah berkunjung di Bukit Doa, rombongan melanjutkan ke Danau Linow.

Kamis, 19 Mei 2011

Peziarah Mei dari Jakarta

Pastor Frans Pitoy memimpin Misa di Gua Mahawu
Romb Ibu Helen Jakarta bersama Pastor OFM

Di depan Gua Maria Sancttissima Mahawu

Sabtu, 23 April 2011

Walikota Tomohon, Jimmy Eman Buka Literasi Media di Alamanda



Tomohon, 20 April 2011- Alamanda Retreat dipakai oleh Menkominfo bidang Penguatan Publik untuk kegiatan Forum Pengembangan Literasi Media sebagai Penguatan Publik yang dihadiri oleh 150 peserta dari SKPD Pemkot Tomohon dan tokoh-tokoh Pemuka Masyarakat, Pemuka Agama, LSM dan insan press. 

Sebelum membuka resmi Forum tersebut, Walikota Jimmy Eman mengatakan bahwa “Harus ada sinergi antara pemerintah dengan pers. Sebab itu, dengan adanya forum ini diketahui bagaimana peran media dalam kehidupan bermasyarakat,”. Beliau juga menegaskan, "Peran media mulai bergeser dari kode etik dan idealisme, karena tak lagi menyajikan berita yang berpihak kepada masyarakat. Jauh dari unsur edukatif,". Karena itu, pers jangan hanya profit oriented dalam menjalankan industri medianya.